Thursday, May 2, 2013

5 Mitos Tentang Homoseksual

pasangan-gay-merit

Dalam masyarakat kita untuk orang gay, secara halus, sangat tidak baik. Tidak banyak orang berusaha ke tempat terbuka untuk mengungkapkan perasaan mereka untuk jenis kelamin yang sama. Selain itu, ada banyak mitos tentang pasangan gay adalah bahwa mereka tidak dapat memiliki hubungan yang kuat dan orang tua buruk, dan sebagainya. Namun, homoseksual berbeda dari heteroseksual tidak sulit mungkin melihat pada pandangan pertama.

1 Semua hewan adalah alami

Meskipun gagasan populer bahwa pasangan lawan jenis adalah satu-satunya "alami", dunia hewan, ternyata, penuh dengan contoh dari pasangan homoseksual.  Penguins, bison, lumba-lumba, jerapah, simpanse dan angsa, hanya beberapa dari banyak spesies yang terkadang membentuk dengan pasangan gay.

Para peneliti masih mempertimbangkan alasan evolusi ini, jika ada, untuk munculnya seks gay dengan binatang karena mereka tidak menghasilkan keturunan. Beberapa menyarankan bahwa hal ini membantu untuk memperkuat ikatan sosial.  Atau bisa  hanya kenikmatan biasa.  "Tidak setiap tindakan seksual memiliki fungsi reproduksi," kata Janet Mann, seorang ahli biologi profesional di Georgetown University.

2 Hubungan Gay memiliki jangka pendek

Penelitian telah menunjukkan bahwa mitos ini tidak benar.  Studi jangka panjang dari pasangan gay menunjukkan bahwa hubungan mereka hanya stabil seperti hubungan pasangan tradisional atau suami dan istri tulen.

Ada banyak bukti bahwa orang-orang gay seperti heteroseksual ingin mencari hubungan legalitas, berkomitmen dan berhasil membangun kemitraan tersebut, meskipun kesulitan yang ditimbulkan oleh prasangka sosial, stigma dan kurangnya pengakuan hukum hubungan sesama jenis di setiap negara.

Sebagai contoh, para ilmuwan di University of Washington mengumpulkan data pada pasangan berjenis kelamin sama, 12 tahun setelah membina kisah asmara terlarang, dan menemukan bahwa sekitar 20 persen dari mereka putus alias bubar.  Angka ini sedikit lebih rendah daripada persentase dari pasangan heteroseksual dalam periode waktu yang sama.

3 Mayoritas pedofil adalah gay

Tidak benar mitos ini bahwa mayoritas orang dewasa yang secara seksual melecehkan anak-anak adalah gay.  Sejumlah peneliti membahas masalah ini dalam rangka untuk menentukan apakah atau tidak homoseksual lebih sering menjadi pedofil dibandingkan heteroseksual, dan data menunjukkan bahwa hal ini tidak terjadi.

Sebagai contoh, sebuah studi oleh Institute of Psychiatry di Kanada pada tahun 1989, para ilmuwan menunjukkan gambar anak-anak dan laki-laki gay dewasa dan gairah seksual diukur.  Pria homoseksual tidak bereaksi lebih kuat terhadap gambar anak-anak laki-laki daripada laki-laki heteroseksual merespon gambar anak-anak perempuan. Studi empiris ini juga menunjukkan bahwa pria gay lebih mungkin dibandingkan heteroseksual mengganggu anak-anak.

4 Gay adalah orang tua yang buruk

Banyak dari orang-orang yang menentang pernikahan sesama jenis, mengatakan bahwa orang tua sesama jenis tidak sangat baik untuk anak-anak, dan bahwa anak-anak membutuhkan seorang ayah dan ibu untuk tumbuh dan menjadi orang dewasa yang sehat.  Namun, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua sesama jenis, biasanya berkembang dengan baik.  Remaja dalam keluarga sesama jenis memiliki nilai rata-rata di atas teman sekelas mereka di rumah heteroseksual.  Penelitian lain telah menunjukkan bahwa anak-anak tersebut tidak lebih mungkin dibandingkan rekan-rekan mereka di keluarga "tradisional", terlibat dalam pelanggaran, seperti kerusakan properti, pencurian dan perkelahian.

5 Menjadi gay, itu adalah pilihan

Meskipun beberapa ahli mengatakan bahwa menjadi gay, itu adalah pilihan, atau bahwa homoseksualitas dapat disembuhkan, para peneliti menemukan bahwa sebagian dari gay tidak memiliki dasar genetik dan biologi alias normal, tapi entahlah kenapa mereka tersesat atau mungkin frustasi tak laku-laku kali, hehehe pis.

Penelitian telah menunjukkan bahwa efek biologis seperti hormon di dalam rahim, mungkin memainkan peran dalam pembentukan orientasi seksual. Dan hasil perbedaan fisiologis, seperti berbagai bentuk telinga internal perempuan homoseksual dan heteroseksual yang telah memberikan kontribusi dengan ide tersebut. Ini mungkin berhubungan dengan faktor-faktor awal dalam perkembangan otak.

0 comments:

Post a Comment