Sunday, December 9, 2012

Terobosan Teknologi, Mengubah Udara Jadi Bensin

Mungkin sudah menjadi hal yang biasa di negeri ini ketika melihat sejumlah rakyat mengantri di pojok - pojok stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) demi mendapatkan bensin dan minyak tanah yang bersubsidi dari pemerintah.


Yah... bahan bakar fosil, minyak bumi dan batu bara makin langka, sedangkan kebutuhan manusia akan energi makin tak terbatas. Oleh karena itu, bahan bakar alternatif terbarukan mutlak harus ditemukan.

Terobosan dihasilkan sebuah perusahaan Inggris. Dengan memproduksi "bensin dari udara". Air Fuel Synthesis, nama perusahaan itu, yang terletak di Stockton-on-Tees, Teesside, mengklaim telah menghasilkan lima liter bensin sejak Agustus 2012, menggunakan kilang kecil yang menghasilkan bensin sintesis dari karbon dioksida dan uap air.

Sebuah upaya yang mendapat pujian dari banyak ilmuwan, sebagai upaya untuk melawan perubahan iklim sekaligus solusi untuk eskalasi krisis energi global. Sementara ini, Air Fuel Synthesis masih dalam tahap pengembangan produksi dan masih butuh pasokan energi dari pembangkit listrik yang ada. Namun, perusahaan itu meyakini, suatu saat nanti proses produksi BBM sintesis ini akan bisa menggunakan sumber daya terbarukan. Misalnya dari angin.

Target ke depan, dalam beberapa tahun, mereka berharap bisa membangun pabrik skala komersial untuk membuat satu ton bensin setiap hari, lalu melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan bakar pesawat, agar perjalanan udara lebih ramah lingkungan. Lalu, bagaimana cara mengubah udara jadi bensin?

Teknologi yang dimiliki Air Fuel Synthesis secara sederhana bisa dijelaskan seperti ini: mencampurkan udara dengan natrium hidroksida (NaOH), lalu mengelektrolisasi natrium karbonat (Na2CO3) yang dihasilkan untuk melepas karbon dioksida murni. Lalu, hasilnya direaksikan dengan hidrogen yang dielektrolisis dari air, untuk membuat campuran hidrokarbon. Kondisi reaksi bervariasi, akan disesuaikan dengan jenis bahan bakar yang diinginkan.

Bahan bakar yang dihasilkan dari proses itu siap pakai dan bisa disimpan dalam tangki BBM dengan penambahan zat aditif yang biasa dicampurkan dalam bahan bakar biasa. Alternatif lain, BBM alternatif itu bisa dicampurkan dengan bensin, solar, atau avtur. Dengan penemuan mutakhir ini, diharapkan krisis energi yang mulai melanda dunia bisa segera diakhiri. Oleh karena itu, semoga tidak ada lagi antrian di setiap SPBU hanya karena ingin mendapatkan BBM bersubsidi. [sumber]

0 comments:

Post a Comment