Monday, January 17, 2011

Ilmuwan Mempelajari Kehidupan Seks Di Luar Angkasa


Journal of Cosmology menerbitkan edisi khusus tentang detil misi ke Planet Mars yang menyentuh semua basis. Dalam bab berjudul ‘Seks di Mars’, Dr Rhawn Joseph di Brain Research Laboratory California menguaknya, mulai dari kondisi sosial yang mendorong astronot melakukan seks hingga kemungkinan anak pertama lahir di planet lain.

NASA masih membisu saat membicarakan seks di luar angkasa. Bisakah bayi dikandung pada gravitasi nol? Semuanya membuat orang penasaran.


Bayi seperti itu akan menjadi makhluk Mars pertama. “Manusia adalah seksual,” kata Joseph. “Mereka banyak memikirkannya. Jadi, jika Anda pergi ke Mars, suasana akan menjadi gelap, Anda akan berada dalam periode panjang isolasi, dan tak banyak yang bisa dilakukan. Kemungkinan itu pasti bisa terjadi”.

Jurnal ini memperkirakan secara keseluruhan ekspedisi ke Mars sedikitnya membutuhkan waktu dua tahun. Butuh sembilan bulan untuk sampai ke planet merah, setidaknya tiga bulan tetap disana dan mempelajari segala sesuatu serta sembilan bulan lagi untuk kembali ke Bumi, jika perjalanan pulang memungkinkan.

Joseph mengatakan, dengan jangka waktu perjalanan yang panjang itu, ikatan emosional antar astronot cenderung terbentuk dan akan tak bijaksana jika tidak mengantisipasi ikatan emosional itu.

Secara resmi, tak ada astronot yang mengatakan telah melakukan seks di luar angkasa, namun Joseph mengatakan mendengar kabar ada pasangan menikah “menyegel kesepakatan” di International Space Station. Joseph melakukan penelitian berdasarkan skenario Bumi dengan kondisi serupa.

“Antartika sebanding dengan ruang angkasa. Di sana sangat dingin dan Anda butuh banyak waktu dalam ruangan. Jadi, NASA dan banyak organisasi menganalogikan Antartika seperti Mars,” papar Joseph.

“Kami melihat para peneliti pergi ke sana untuk waktu yang lama dalam kondisi yang sangat bermusuhan, kemudian wanita akan hamil. Hal ini merupakan perilaku normal”. Jika astronot melakukan seks, bagaimana kemungkinan mereka mengandung anak?

Bab ini merinci kemungkinan efek anti-gravitasi pada haid dan kesuburan serta pentingnya anak yang lahir di Mars. Tak seperti ‘Stranger in Strange Land ’, buku 1.961 mengenai manusia yang dibesarkan di Mars, Joseph yakin jika manusia bisa melahirkan di planet merah itu, tentu saja bisa melihat perkembangan ‘Makhluk Mars’ pertama.

“Di Mars, cahaya akan berbeda, gravitasi pun berbeda, begitu pula dengan atmosfernya,” katanya. “Jadi, jika Anda meletakkan bayi di Mars, mereka akan menyesuaikan diri dengan berbagai tingkat lingkungan baru”. Setelah beberapa generasi, spesies baru akan muncuk, katanya.

NASA tak ambil pusing perihal seks di luar angkasa. Menurut Astronaut Code of Professional Responsibility, astronot diharapkan mematuhi ‘komitmen konstan pada perilaku terhormat’.

Namun, NASA tak menerapkan lebih jauh. Juru bicara NASA Langley Research Center Michael Finneran memberi pernyataan sederhana mengenai esai Joseph pad FoxNews.

“Karena ini bukan publikasi NASA, NASA tak terlibat dalam berbagai inisiatif menjajah Mars. NASA juga tidak melakukan penelitian tentang seks atau reproduksi di ruang angkasa atau Mars, kami tak mengomentari perihal itu,” ujar Finneran.

Editor Journal of Cosmology Lana Tao mengulangi sentimen dan kontroversi seputar topik ini dengan mengatakan bab Joseph harus direvisi tiga kali karena kepekaan subyek. “Saya berpartisipasi dalam konferensi di markas NASA di Langley yang seharusnya berlangsung 30 menit namun menjadi berjam-jam,” kata Tao.

Menurut Tao, tiap bab dan topik yang dibahas dalam edisi khusus sudah dibahas, kecuali seks. Sebaliknya, aspek-aspek ‘kolonisasi Mars’ di bab ‘Sex on Mars’ yang didiskusikan.

“Hal ini diibaratkan acara TV era 1970-an di mana pasangan suami istri tidur di tempat tidur kembar terpisah dan wanita memiliki bayi tetapi tak pernah menunjukkan tanda-tanda kehamilan, tambahnya.

Jika NASA berencana menghindari komplikasi akan prokreasi astronot, Joseph menyarankan mengirim dua pesawat luar angkasa terpisah yang mengangkut pria saja atau wanita saja atau hanya mengirim pasangan menikah saja ke Mars.

Namun, hal terpenting adalah ia yakin hal tersebut sedang dipersiapkan. “Kirim suami dan istri ke ruang angkasa untuk melakukan hubungan seks dan melakukan studi disana. Hal ini harus dilakukan jika tujuan jangka panjangnya adalah pergi ke planet lain,” katanya

0 comments:

Post a Comment