Monday, April 1, 2013

William Shakespeare, Pemilik Tanah dan Pengusaha Kejam

William Shakespeare
William Shakespeare I foto BBC

William Shakespeare (lahir di Stratford-upon-Avon, Warwickshire, Inggris, 26 April 1564 – meninggal di Stratford-upon-Avon, Warwickshire, Inggris, 23 April 1616 pada umur 51 tahun) adalah seorang penulis Inggris yang seringkali disebut orang sebagai salah satu sastrawan terbesar Inggris. Ia menulis sekitar 38 sandiwara tragedi, komedi, sejarah, dan 154 sonata, 2 puisi naratif, dan puisi-puisi yang lain. Ia menulis antara tahun 1585 dan 1613 dan karyanya telah diterjemahkan di hampir semua bahasa hidup di dunia dan dipentaskan di panggung lebih daripada semua penulis sandiwara yang lain. (wikipedia).

William Shakespeare adalah seorang pengusaha kejam, kata para peneliti. Meskipun ia menulis drama yang membela hak-hak orang miskin dan yang membutuhkan jasanya, dan arsip-arsip menunjukkan bahwa dramawan itu sebenarnya tuan tanah yang kaya, dan lebih dari itu catatan pengadilan dan pajak memperlihatkan dia berulang kali didakwa karena menimbun bahan pangan secara gelap untuk dijual dengan harga yang tinggi. (BBC bbc.co.uk/indonesia).

Berlawanan dengan karya-karyanya yang agung dan memuliakan cinta, penulis drama terkenal Inggris, William Shakespeare, merupakan seorang tuan tanah dan pengusaha yang kejam. 

Sejumlah dokumen yang ditemukan Universitas Aberystwyth di Wales, Inggris barat, menemukan penulis naskah Romeo and Juliet itu menarik keuntungan dari kelaparan dan masa-masa sulit.

Shakespeare berhenti menulis pada tahun 1611 dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian pada 1616. Sampai wafatnya ia tetap menikah dengan Anne. Pada batu nisannya tertulis: "Blest be the man who cast these stones, and cursed be he that moves my bones." (bahasa Indonesia: "Terbekatilah ia yang menaruh batu-batu ini, dan terkutuklah ia yang memindahkan tulang-tulangku.") (wikipedia).

0 comments:

Post a Comment