Saturday, April 6, 2013

Novel Cinta, Kuantar Ke Gerbang Akan Difilmkan

Sampul Novel Kuantar Ke Gerbang I Foto Liputan6

Era Orde Baru masih berkuasa, sebuah novel bertitel Kuantar Ke Gerbang laris manis di pasaran. Novel tersebut melukiskan kisah cinta Soekarno dan istri kedua Inggit Garnasih dan tak sempatkan difilmkan karena terhalang rezim Orde Baru.

Judul : Kuantar ke Gerbang, kisah cinta Ibu Inggit dengan Bung Karno
Penulis : Ramadhan K.H.
Penerbit : Bentang Pustaka

"Ini tentang pengalamanku dengannya, dengan seseorang yang mementingkan segi membangkitkan semangat dan solidaritas bangsa untuk mencapai apa yang dicita-citakannya, apa yang sebenarnya kita cita-citakan bersama, yakni kemerdekaan bagi bangsa kita. Dibalik itu, ia pun adalah seorang yang sangat penuh romantika. Aku mengikutinya, melayaninya, mengemongnya, berusaha keras menyenangkannya, meluluhkan keinginan-keinginannya,.

Namun, pada suatu saat, setelah aku mengantarkannya sampai di gerbang apa yang jadi cita-citanya, berpisahlah kami, karena aku berpegang pada sesuatu yang berbenturan dengan keinginannya. Ia pun melanjutkan perjuangannya seperti yang tetap aku doakan. Aku tidak pernah berhenti mendoakannya" (Inggit Ginarsih)

Dibanding istri-istri Soekarno, Inggit Ganarsih termasuk istri yang kurang dikenal. Masyarakat umumnya lebih mengenal Fatmawati, atau Dewi Soekarno dibanding Inggit Ganarsih. Tak banyak memang yang menulis tentang Inggit Ganarsih, dalam buku teks sejarah-sejarah resmi namanya ditulis selewat saja. Karenanya kita patut bersyukur karena penggalan kehidupan Inggit Ganarsih ketika masih bersama Bung Karno sempat dituliskan oleh Ramadhan KH dalam novel “Kuantar ke Gerbang” (Kisah cinta Ibu Inggit dengan Bung Karno). Sinopsis disadur dari bukuygkubaca.blogspot.com

Sejalan dengan sinopsisi diatas Manu Sukmajaya yang akan menjadi produser film itu mengatakan, film ini nanti akan persis seperti cerita dalam buku, mengenai pengorbanan Inggit Garnasih selama mendampingi Soekarno dari tahun 1923 hingga 1943.

Ia tertarik mengangkat kisah ini ke layar lebar karena keprihatinannya terhadap sosok Inggit Garnasih. Dari 10 orang Jawa Barat daerah asal Inggit yang ditanyanya mengenai sosok Inggit Garnasih, belum tentu ada yang tahu.

Manu belum memiliki bayangan siapa yang akan menyutradarai film ini, begitu juga dengan tokoh yang akan berperan sebagai Inggit Garnasih dan Ir Soekarno. Tetapi, ia sudah berencana akan memulai pengambilan gambar pada awal tahun depan sehingga diharapkan film sudah bisa tayang sekitar Desember 2014.

0 comments:

Post a Comment