Tuesday, November 6, 2012

Sperma Pria Ini Dipanggang Laptop, Picu Istri Susah Hamil

pangku laptop

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa memiliki kebiasaan memangku laptop dapat mengakibatkan kerusakan kulit permanen. Dunia medis menyebutnya dengan toasted skin syndrome. Penyakit yang disebabkan paparan panas jangka panjang ini biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik di jaringan pigmen kulit terluar. Dalam kasus tertentu bahkan bisa memicu kanker kulit.

Studi lain menemukan laptop di paha bisa meningkatkan suhu testis, Meletakkan laptop di pangkuan paha bisa meningkatkan suhu di daerah sekitarnya termasuk temperatur testis (buah zakar). Jika kondisi ini terus terjadi, maka akan mempengaruhi kualitas spermanya.

Dr James Smith, ahli urologi dari University of California, Chicago menuturkan konsekuensi testis yang terus mengalami overheating (hipertermia skrotum) belum dipastikan akan menajdi permanen atau tidak, tapi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengatasinya dan membuat pasangannya menjadi sulit untuk hamil.

Memangku laptop selain menyebabkan kerusakan kulit untuk semua jenis kelamin, namun fatal bagi pria beristri, pria yang memiliki kebiasaan memangku laptop memicu sperma terpanggang atau kepanasam sehingga merusak kualitas sperma dan pada akhirnya istripun susah hamil.

Alkisah dikutip dari liputan6, Sepasang suami istri selama enam bulan berusaha agar bisa cepat punya anak. Namun usaha mereka belum bisa gol gara-gara masalah yang ditimbulkan laptop.

Scott Reed (30) diberitahu dokter laptop membuat spermanya menjadi terpanggang alias kepanasan, sehingga menjadi rusak. Hasilnya, istrinya Laura (30) sulit hamil.

Mendengar pernyataan dokter, Reed mulai menggunakan laptop di atas meja. Tiga bulan kemudian Laura hamil dan putrinya Taryn lahir pada 8 Desember tahun lalu.

"Saya tidak pernah mendengar kejadian seperti ini sebelumnya, ketika dokter mengatakannya kepada kami benar-benar mengejutkan," kata Laura seperti dikutip laman Dailymail, Selasa (6/11).

Scott memang menggunakan laptop pada malam hari selama beberapa jam dan ia akan mematikannya saat menonton televisi. "Dia menggunakan laptop untuk bekerja dan membuka seperti facebook. Kami sama sekali tidak tahu itu menyebabkan kerusakan".

Pasangan dari Clanfield di Hampshire itu mendatangi dokter setelah usahanya memiliki bayi selama enam bulan belum menunjukkan hasil. Awalnya, Scott berpikir masalah kesuburan dipengaruhi gondok yang pernah dideritanya pada usia 21 tahun. "Sekitar enam bulan setelah kami memula, kami mulai frustasi dan memilih ke dokter," ujar wanita yang juga berprofesi sebagai Patologi itu.

Pada Oktober 2010, pasangan itu mendatangi Departemen Andrologi di Unit Pathologi di Queen Alexandra Hospital di Portsmouth. Scott mengatakan, ia melakukan berbagai tes demi memiliki bayi. Apalagi ia pernah terkena gondok. "Saya tidak berpikir skenario terburuk dan menjalaninya," ujar Scott.

Dan tes mengungkapkan Scott memproduksi sejumlah sperma yang sehat tapi ia mengalami kerusakan akibat kepanasan. Di bawah mikrosop terlihat ekor sperma melilit kepalanya, yang berarti tidak bisa berenang dengan cepat menuju sel telur.

Masalah ini juga sering terjadi pada koki yang bekerja di lingkungan yang panas, tapi bisa juga disebabkan laptop.

"Saya tidak pernah berpikir menggunakan laptop akan mempengaruhi sperma saya. Setelah menanyakan apakah saya koki, selanjutnya apakah Anda menggunakan laptop," ungkapnya.

Scott kini mendorong lebih banyak pria menyadari bahaya laptop, dan tidak malu jika mereka berpikir mungkin ada masalah dengan kesuburan. "Umumnya pria bungkam dan tidak ingin berbicara tentang hubungannya dengan alat kelamin. Jangan takut melalui prosesnya."

Andrologist Kenworthy, Sue biomedis, dari Queen Alexandra Hospital, membenarkan panas laptop bisa berefek pada sperma. "Scott telah memproduksi sperma yang sehat di bawah mikroskop saya melihat bahwa ada kerusakan akibat panas".

"Scott menggunakan laptop-nya setiap hari dan selama beberapa jam. Ini akan benar-benar panas, yang akan memiliki efek pada spermanya".

"Saya akan mengatakan laki-laki harus menempatkan laptop di atas meja, bukan di pangkuan mereka, karena hal ini dapat membuat perbedaan"

0 comments:

Post a Comment