Wednesday, November 7, 2012

Penambahan Mata Pelajaran Kesehatan Untuk Sekolah dan PT

dosen cantik

Sekolah dan perguruan tinggi merupakan tempat untuk menimbah ilmu bagi pejalar, namun minim sekali dibangku pendidikan mereka di ajarkan pelajaran kesehatan atau pola gaya hidup sehat dan diperparah dengan kemalasan mereka untuk membaca. Fakta bahwa presentasi masyarakat Indonesia untuk mengunjungi perpustakaan sangat minim.

Masalah kesehatan tidak memandang usia dan jenis kelamin dan itu sangat kompleks serta bervariasi, berkaitan dengan hal itu, walaupun di sekolah telah terdapat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), itu menurut saya kurang efektif untuk memacu para siswa untuk mengetahui lebih jauh mengenai masalah kesehatan yang sering dialami oleh masyarakat umum seperti kegemukan (obesitas) dan sebagainya. Sekarang ini obesitas telah mewabah seluruh dunia.

Pendidikan jasmani di sekolah itu lebih mengarah ke senam, latihan sepak bola, dan sebagainya, mereka tidak mendapatkan pengetahuan yang mendetail tentang bahaya malas bergerak, bahaya makan yang banyak dan pola gaya hidup negatif lainnya. Bila para siswa di ajarkan tentang bagaimana pola gaya hidup sehat positif maka dengan sendiri mereka akan berlomba menghindari pola gaya hidup negatif dan bila mereka terlanjur mengalami masalah kesehatan dengan sendirinya mereka telah belajar mencoba untuk hidup sehat.

Pendidikan kesehatan didalam keluarga memang merupakan tanggungjawab pihak orangtua, jika bagaimana pihak orangtua memiliki pengetahuan kesehatan yang minim, padahal anak mereka rajin konsumsi makanan manisan seperti gula, minum minuman berkarbonisasi dan sebagainya. Bukankah pola gaya hidup seperti itu tidak sehat yang dapat merusak masa depan mereka.

Pendidikan kesehatan di Sekolah lebih monoton lagi dimana para siswa lebih sering dibekali pengetahuan tentang bahaya AIDS, HIV, pergaulan bebas dan Narkoba serta bahaya merokok. Padahal masih banyak pengetahuan kesehatan wajib di ketahui oleh mereka.

Alangkah bijaknya bila mungkin pemerintah menambah mata pelajaran kesehatan dan menempatkan tenaga dokter penyuluh kesehatan sebagai guru dan dosen kesehatan. Bukankah pendidikan kesehatan dini itu lebih baik daripada sakit harus ke dokter dan berkonsultasi. Inikan telat namanya.

Masalah kesehatan memang sangat kompleks, namun bila setiap orang dibekali pengetahuan kesehatan dengan sendiri mereka berusaha untuk melakukan hal-hal terbaik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat disekitarnya. Bangsa yang sehat adalah bangsa maju.

Fakta miris. Siswa dan mahasiswa hanya mengejar atau di ajarkan bagaimana mendapatkan nilai 10 atau A, tapi hal-hal lain selalu mereka kesampingkan. Sistem Pendidikan seperti ini tidak akan membuat siswa dan mahasiswa menjadi berkualitas karena bukan pengetahuan yang mereka kejar, tapi nilai bagus dan mudah mendapatkan pekerjaan.

Tulisan ini merupakan opini pribadi lebih dan kurangnya mohon di maafkan. Terima kasih.

http://www.lintas.me

0 comments:

Post a Comment