Sekelompok ilmuwan sampai pada kesimpulan yang mengejutkan: bila matahari padam tidak dapat menyebabkan kematian bagi bumi. Jadi, Bumi memiliki beberapa peluang untuk bertahan hidup dari dampak matahari padam. Tapi sejauh ini hanya teori.
Dikutip dari epochtimes.ru. Ilmuwan memperkenalkan hasil penelitian mereka pada konferensi Solar Systems Ekstrim dan ScienceNOW. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji perspektif planet kita, demi masa depan bumi kedepannya. Saat ketika matahari berubah menjadi raksasa merah atau kerdil putih, kemudian menjatuhkan benda padat maka akan sangat berbahaya bagi Bumi.
Kepercayaan yang populer mengatakan bahwa dalam proses perubahan global adalah bumi mungkin sama sekali tidak cocok untuk hidup dan mati. Tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa masih ada harapan dan kematian planet kita dapat dihindari.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa pada akhirnya semua akan berada dalam proporsi langsung bagaimana proses mereset dari matahari. Sebagai contoh, salah satu skenario yang diusulkan, Bumi dapat dilemparkan lebih jauh dari orbit matahari. Dan kemudian akan terjadi ekspansi jangka pendek dari sinar tidak akan menghasilkan planet neraka terpanas. Tapi demikian ada kemungkinan lain bahwa Bumi, bisa saja terjun bebas di alam kegelapan.
Namun dalam skenario ini, ada masalah. Ilmuan menunjukkan bahwa bahkan jika bumi akan dilemparkan ke orbit yang jauh, masih akan mempengaruhi gaya pasang surut yang kuat dari matahari. Dan mereka akan tertarik ke planet raksasa merah. Dan proses akan lebih kuat, sambil menunggu nasib kelangsungan planet kita hidup atau mati, sangat sulit untuk memprediksinya.
Ada versi lain untuk menyelamatkan bumi: Bumi bisa dilemparkan ke orbit dengan radius yang lebih jauh. Kemudian akan mengancam pertemuannya dengan Mars. Dan jika itu terjadi, itu tidak keluar pemenang dari pertempuran, tapi jika tidak terjadi tabrakan, maka Bumi dapat terus berada di zona yang aman, yang terbentuk di sekitar bintang kerdil putih.
Jejak tabrakan sesama planet telah ditemukan oleh para ilmuwan pada bulan Agustus 2011. Peristiwa ini terjadi dalam sistem yang sama kurcaci putih dengan nama NLTT 43.806. Dalam spektrum bintang kehilangan cahaya, 50 tahun cahaya dari Bumi, para ilmuwan menemukan sejumlah besar rasio dari aluminium dan besi. Dan, menurut para ahli, hal itu mungkin hasil dari objek batu-batu kecil jatuh ke planet.
Pada konferensiSolar Systems Ekstrim juga dibahas nasib lain bintang kerdil putih, yaitu GD61. Dia juga terjadi dari endapan sisa-sisa dari benda langit berbatu. Ilmuan mengharapkan semoga bumi tidak mengalami nasip serupa dengan GD61. Para ilmuwan mengatakan masih ada kesempatan!
0 comments:
Post a Comment