"Matahari akan bersinar 36 jam nonstop pada 17 Oktober 2008. Ini terjadi 2400 tahun sekali. Kita beruntung dapat menyaksikan dan merasakannya. Beritahukan yang lain, ya!". Informasi yang beredar dari milis ke milis bulan lalu ini sempat menghebohkan. Sejumlah media utama pun sempat terpancing untuk menulis dan menginformasikan berita ini kepada ahli astronomi. Hasilnya, informasi itu tidak benar. Di rimba internet, informasi sampah semacam ini sangat banyak.
Informasi yang dikategorikan hoax (cerita bohong) ini dengan leluasa masuk ke kotak surat elektronik setiap orang. Seringkali hoax membuat heboh dan merugikan banyak pihak.Sebagian warga Yogyakarta, Mei lalu, misalnya, sempat khawatir karena beredar informasi di dunia maya bahwa 11 hari lagi akan ada gempa dahsyat yang memicu tsunami. Untuk lebih meyakinkan, berita itu mencatut nama jaringan televisi CNN. Menurut informasi itu, CNN memberitakan lempeng bumi autralia sedang bergerak ke arah utara menuju asia dan akan menabrak pulau jawa. Namun, hingga 11 hari berikutnya, Yogyakarta ternyata aman-aman saja. Pasalnya informasi itu memang bohong.
Di Paris Perancis, sebagian orang takut datang ke bioskop karena ada informasi yang menyebutkan banyak orang yang pantatnya tertusuk jarum yang ditebar di kursi bioskop. Yang menakutkan, jarum tersebut dilaporkan telah terkontaminasi HIV. Lebih seram lagi, akibat tertusuk jarum itu, para korban belakangan diketahui tertular HIV. Hoax serupa juga menyebutkan, seorang gadis muda yang berencana menikah tertusuk jarum di Priya Cinema, New Delhi, India. Jarum itu diberi catatan "selamat datang di dunia penderita HIV". Selanjutnya hoax tersebut menjelaskan, empta bulan setelah tertusuk jarum, gadis itu meninggal dunia karena syok berat. Hoax itu juga mewanti-wanti semua orang untuk berhati-hati dan waspada di tempat umum.
Dan sekarang muncul HOAX baru yang membahas mengenai peristiwa kiamat yang akan terjadi pada tahun 2012. Waspadalah, kalian semua diperdaya !Ciri-Ciri Hoax
Salah satu ciri hoax adalah timbulnya efek berantai. Ya, memang itulah maksud dan tujuan dari hoax, Tanpa peduli isinya, hoax menginginkan penerimanya untuk mengirimkan surat itu kesemua orang. Itulah yang disebut efek berantai atau efek forward. Ciri-ciri hoax lebih lanjut yaitu sebagai berikut :
1. Topik yang unik (misalnya komputer, kesehatan, keuangan, kemanusiaan, astronomi)
2. Masalah yang kira-kira akan membuat orang mengernyitkan dahi dan berupaya untuk memberitahukan kepada teman-temannya.
3. Menggunakan istilah-istilah ilmiah dan sudah diketahui banyak orang, beserta angka-angkanya.
4. Kadang ada alamat kantor berita di internet, supaya terlihat serius.
5. Ada kata-kata ajaib
6. Efek forward.
Apa yang harus dilakukan bila suatu berita terlihat seperti hoax ?
1. Tunda mengeklik tombol forward sampai bisa diyakini kebenaran beritanya.
2. Search google. Ketikkan judul berita tersebut dan tambahkan kata "hoax"
3. Tanyakan kepada orang yang benar-benar ahli
4. Telusuri setiap detail yang tercantum dalam berita. Jika disebutkan nama riset atau universitas tertentu, carilah di internet. Bila perlu hubungi institusi tersebut untuk mendapat klarifikasi.
Yang harus dilakukan jika terbukti hoax :
1. Hapus segera berita tersebut dari inbox
2. Jika memungkinkan, buat bantahan di media yang bisa di akses semua orang, misalnya internet atau surat pembaca
3. Stop membicarakannya kepada orang lain jika tidak ditanya. Bahasa lisan sangat mudah terdistorsi dan menghasilkan kebohongan baru.
Menghindari hoax :
1. Saat menulis apapun, posisikan diri sebagai pencari informasi, bukan pakar
2. Jangan membuat pernyataan bahaya jika tidak terlalu yakin kebenarannya
3. Bersikaplah skeptis terhadap semua berita, tidak ada berita yang benar sebelum benar-benar terbukti benar
4. Bertanggung jawab, meminta maaf dan menyatakan terus terang jika memang tulisan yang dibuat salah
5. Bila memungkinkan, hapus segera tulisan yang terbukti salah agar tidak terbaca oleh orang awam
6. Tanamkan dikepala kita bahwa tombol forward tidak digunakan untuk menyebar berita apapun.
Begitulah rimba raya internet. Informasi yang melimpah ruah tidak selamanya membantu orang, sebagian justru menyulitkan. Ada seorang blogger senior di Jakarta menyatakan, "Tidak selamanya internet membuat segalanya terang benderang".