Para ilmuwan dari Inggris telah membuat peta rinci dari reruntuhan kota kuno Dunwich yang terkena dampak banjir air laut (rob) sejak berabad-abad yang lalu. Meskipun saat ini, sepenuhnya kota ini berada di bawah air, seperti dilansir portal Livescience, para ahli belum berhasil mengidentifikasi ke akuratannya.
Penemuan kota kuno yag berada di bawah air laut ini diperkirakan berasal dari abad pertengahan, Kota kuno ini oleh arkeolog menjulukinya dengan nama Kota "Atlantis" Inggris, arkeologg mengungkapkan bahwa kota ini termasuk kategori kota modern London, seperti sebuah distrik besar di pusat kota London.
Sementara itu kota kuno ini tidak jauh dari London dan luas wilayahnya sekitar 1,8 km persegi, yang sebanding dengan Kota London. Pada peta tiga dimensi dari reruntuhan bawah air peneliti menemukan tiga gereja: Gereja St Nicholas dan Gereja St Catherine, dan Gereja All Saints, dan reruntuhan sebuah bangunan besar, tampak seperti City Hall.
Dunwich sekarang adalah sebuah desa kecil yang terletak di Suffolk County, meskipun fakta bahwa, menurut tradisi, masih dianggap sebagai kota. Reruntuhan dari kota kuno Dunwich berada pada kedalaman 3-10 meter.
Kota Dunwich dulunya adalah kawasan pelabuhan yang berkembang pesat, terletak di timur negara Inggris, serta merupakan ibukota kerajaan East Anglia. Namun, dalam sejarahnya, beberapa badai yang kuat telah menghancurkan kota itu dan memaksa warga kota mulai meninggalkan Dunwich. Kota ini terus terkena banjir besar sejak dari 1400 tahun lalu dan semua bangunan abad pertengahan hingga saat ini benar-benar masih berada di bawah air laut. Sejarah kota kuno Dunwich tampaknya seperti mengulangi mitos nasib Atlantis yang hilang tenggelam.
Menurut para ahli, hilangnya kota terkait dengan perubahan iklim, khususnya, dengan munculnya "zaman es kecil" pada periode 1350-1850.
"Perubahan iklim global telah membuat erosi pantai isu topikal dalam abad ke-21, tapi di Dunwich menunjukkan bahwa telah terjadi sebelumnya," kata peneliti dalam sebuah pernyataan.
0 comments:
Post a Comment