Wednesday, March 20, 2013

Asteroid Besar Kini Mengancam Wilayah Amerika Serikat

Ilustrasi asteroid besar menghampiri Bumi (Foto: Kexue)

Peristiwa jatuhnya meteor baru-baru di wilayah Rusia dengan cahaya yang menyilaukan dan gelombang kejut yang luar biasa. Bahkan dampak ledakannya telah melukai lebih dari 1.000 orang serta membuat kepanikan massal. Tapi cukup beruntung meteor tersebut meledak di angkasa.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan meteor itu hanya seukuran bus dan berbobot sekitar 7.000 ton bahkan juga ada yang berspekulasi beratnya 10.000 ton. Namun, kekuatannya sangat dahsyat, 20-30 kali bom atom.

Kini Asteroid berukuran besar menghantui warga New York City. Dikutip dari okezone.com. Kepala badan antariksa Amerika Serikat NASA, Charles Bolden mengungkapkan bagaimana pihaknya dapat menangani asteroid besar yang kabarnya akan menghampiri Bumi.

Batu luar angkasa ini kini diprediksi sedang menuju tepat di atas langit New York City. Dalam kondisi demikian, Charles mengungkap bahwa semua pihak harus berdoa. Selain itu, pihaknya berharap agar dapat terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan akibat kemungkinan ancaman asteroid tersebut.

Dilansir Reuters, Rabu (20/3/2013), Bolden mengatakan, ini adalah tentang semua Amerika Serikat atau siapapun dalam hal ini, yang bisa melakukan sesuatu tentang asteroid yang kini dikabarkan berada dalam jalurnya dengan Bumi.

Bolden mengungkap hal ini kepada anggota parlemen di House of Representatives Science Committee Amerika Serikat pada Selasa (19/3). Peristiwa ini, menurutnya adalah bukti bahwa manusia hidup dalam sistem tata surya aktif dengan benda-benda yang berpotensi berbahaya.

Eddie Bernice Johnson dari Texas Democrat mengungkapkan, asteroid-asteroid ini telah menghampiri Bumi dengan frekuensi mengejutkan. Dari sekian asteroid yang terdeteksi, asteroid terbesar memiliki lebar diameter 1 kilometer. "Sebuah asteroid sebesar itu, satu kilometer atau lebih besar, adalah masuk akal untuk dapat mengakhiri peradaban," tutur John Holdren, Science Advisor Gedung Putih.

0 comments:

Post a Comment