Tuesday, September 11, 2012

Pil tidur Membahayakan Kesehatan

kecapean
Ketiduran ditempat kerja
Foto : firstnews.ru

Obat tidur bukan cara paling efektif untuk menangani insomnia jangka panjang, demikian temuan hasil studi ilmuwan Inggris. Selain itu, penggunaan rutin obat tidur meningkatkan risiko kematian dini, kata mereka.

Empat dari sepuluh orang dewasa meminum pil tidur, tidak mampu mengatasi insomnia. Survei dilakukan lebih dari 20 ribu orang dewasa di Inggris.

Menyingkirkan masalah tidur dengan melalui obat lebih sulit bagi mereka dan membutuhkan waktu yang lama, para ilmuwan Inggris menemukan dalam studi. Dengan demikian, pil tidur tidak cocok untuk berurusan dengan insomnia jangka panjang, para ahli menambahkan.

Dalam kasus ini, akan lebih efektif terapi kognitif-perilaku, salah satu pilihan adalah program interaktif untuk meningkatkan kualitas tidur.

Sebelumnya, para ilmuwan Amerika dalam percobaan membuktikan bahwa penggunaan rutin obat tidur meningkatkan risiko kematian dini.

Adapun penyebab insomnia pada manusia modern, salah satunya adalah bekerja sama dengan tablet sebelum tidur, kata para ahli. Dengan demikian, dalam percobaan, mereka menunjukkan bahwa cahaya terang yang dipancarkan dari gadget dapat menekan produksi melatonin hormon tidur.

Studi sebelumnya oleh para peneliti di Imperial College London menemukan bahwa mereka yang tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik secara terus-menerus, 6 kali lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes, para peneliti dari Universitas Norwegia Universitas Sains dan Teknologi di Trondheim menyatakan bahwa risiko serangan jantung pada mereka yang menderita insomnia adalah 45% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami masalah tidur. Dikutip dari top.rbc.ru dan firstnews.ru

0 comments:

Post a Comment